BCA tidak memungut biaya apapun selama proses pendaftaran dan seleksi karir berlangsung.
16 September 2025
Pernahkah kamu merasa ragu akan kemampuan dan kontribusi yang pernah kamu berikan? Kamu menganggap keberhasilanmu hanyalah keberuntungan saja dan kamu sebenarnya tidak sehebat itu.
Mungkin kamu sedang mengalami Impostor Syndrome. Dalam dunia kerja yang terus berkembang dengan berbagai tuntutan dan peluang baru, kita seringkali diharapkan untuk menunjukkan kinerja yang terbaik. Pada situasi seperti ini, munculnya perasaan Impostor Syndrome dapat menjadi hal yang sulit dihindari.
Apa itu Impostor Syndrome di Lingkungan Kerja?
Impostor Syndrome adalah sebuah kondisi psikologis dimana seseorang merasa seperti penipu di lingkungannya. Mereka meragukan kemampuan mereka dan percaya bahawa pencapaian yang telah dicapai adalah keberuntungan saja dan bukan dari hasil kerja keras sendiri.
Misalnya, saat kita menerima penghargaan, dipromosikan, atau dipercaya memimpin proyek besar, terkadang muncul keraguan terhadap kemampuan diri sendiri. Kita mempertanyakan apakah kita benar-benar 'pantas' berada di posisi tersebut atau layak atas pencapaian yang telah kita raih. Selain itu, seseorang yang mengalami Impostor Syndrome sering kali merasa takut melakukan kesalahan di tempat kerja. Bahkan ketika atasan atau rekan kerja memberikan pujian atas hasil kerjanya, mereka cenderung menganggapnya sebagai keberuntungan semata. Tanpa disadari, pola pikir seperti ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan kinerja mereka secara keseluruhan.
Tekanan untuk harus selalu melebihi pencapaian sebelumnya, dikombinasikan dengan perasaan diri yang tidak kompeten, menciptakan pemikiran campur aduk yang dapat menyebabkan munculnya keraguan kualitas pekerjaan kita.
Sebenarnya, ini terjadi bukan karena kinerja kita menurun, tapi karena perbedaan peran dan ekspektasi yang lebih luas. Dalam kondisi seperti ini, kita cenderung lebih fokus pada apa yang belum dikuasai, bukan pada apa yang sudah dicapai.
Kenali Tanda-Tanda Impostor Syndrome
Rasa percaya diri yang rendah
Meremehkan kontribusi diri sendiri
Sensitif terhadap kesalahan kecil
Takut akan kegagalan dan mengecewakan rekan kerja
Menyabotase kesuksesan diri sendiri
Burnout akibat mengejar pencapaian yang berlebihan
Cara Melawan Impostor Syndrome
Sadar bahwa ini adalah perasaan yang umum
Kamu tidak sendiri—banyak pemimpin-pemimpin dan orang sukses juga pernah mengalami perasaan seperti ini.
Ubah mindset-mu
Alih-alih berpikir “aku hanya beruntung,” cobalah melihat pencapaianmu sebagai hasil dari usaha dan kemampuanmu sendiri.
Fokus pada bukti yang nyata
Lawan rasa keraguan diri dengan mengingat kembali pencapaianmu dan feedback positif yang pernah kamu terima.
Ceritakan perasaanmu
Membicarakan rasa keraguan diri ini dengan keluarga, teman, atau orang-orang yang kamu percaya bisa membantu kamu melawan rasa kesendirian dan memahami kalau perasaan Impostor Syndrome itu wajar.
Impostor Syndrome dapat menjadi hambatan yang signifikan apabila dibiarkan. Perasaan ragu dan tidak percaya diri dapat menurunkan performa kerja dan kepuasan kerja kita. Namun, dengan mengenali, menerima, dan mencari dukungan, kita dapat belajar untuk lebih percaya diri, memberikan kontribusi yang maksimal, dan mencapai potensi sepenuhnya di tempat kerja.