BCA tidak memungut biaya apapun selama proses pendaftaran dan seleksi karir berlangsung.
12 February 2024
Mungkin pengalaman adalah guru yang baik, tapi begitu juga dengan orang lain. Feedback adalah cara yang efektif untuk menggali lebih banyak insight dari pengalaman-pengalaman kita. Lewat feedback, orang lain bisa menunjukkan hal-hal untuk diperbaiki dan dikembangkan yang mungkin kita lewatkan. Akan tetapi, pada kenyataannya tidak semua feedback itu berhasil diterima dengan baik. Mungkin kamu juga pernah mengalaminya.
Saat diberi feedback yang terlalu agresif, orang bisa menjadi defensif sehingga tujuan dari feedback itu sendiri tidak tercapai. Di sisi lain, feedback yang terlalu kasual bisa jadi tidak disadari penerimanya.
Lalu, bagaimana caranya agar feedback kita berhasil menjadi masukan yang membangun? Coba ikuti langkah berikut ini!
Alokasikan waktu khusus untuk memberikan feedback
Sebelum memberikan feedback, pastikan penerimanya sudah siap mendengarkan. Kamu bisa bertanya terlebih dahulu, “Apakah kamu ada waktu 10 menit untuk membicarakan proyek kemarin?”
Dengan demikian, penerima feedback akan merasa punya kendali atas waktu dan keputusan mereka. Selain itu, mereka juga bisa mempersiapkan diri untuk mendengarkan feedback darimu!
Beri feedback yang spesifik
Jika kamu ingin seseorang menggambar apel, jangan memintanya menggambar buah. Pastikan feedback yang kamu berikan berdasarkan pada data yang ada dan jadilah seobjektif mungkin!
Tunjukkan baik hal-hal yang menurutmu bisa ditingkatkan maupun yang kamu rasa sudah memuaskan. Penerima feedback jadi tahu apa yang perlu mereka ubah atau pertahankan tanpa harus menebak-nebak maksudmu.
Jelaskan dampak dari poin-poin yang disinggung
Sekarang penerima feedback sudah tahu apa yang perlu mereka perbaiki, tapi mengapa mereka harus memperbaikinya?
Ini adalah saatnya kamu menjelaskan akibat dari hal-hal yang kamu singgung di feedback-mu untuk membuatnya lebih bermakna. Coba sebutkan juga jika ada pihak yang dirugikan atau diuntungkan oleh tindakan mereka. Adanya korelasi yang jelas akan memudahkan penerima feedback memahami dan mempertimbangkan saran darimu.
Ciptakan interaksi dua arah
Setelah semua poinmu selesai dipaparkan, lempar pertanyaan kepada penerima feedback.
“Bagaimana pendapatmu?”
“Menurutmu apa lagi yang bisa di-improve?”
Lewat interaksi dua arah, penerima feedback diajak untuk ikut berpikir dan berdiskusi sehingga pada akhirnya, mereka tidak hanya sekedar mengikuti arahan, tapi berkomitmen menjadi lebih baik.
Nah, setelah mengetahui hal-hal di atas, jangan lupa untuk menggunakannya ketika kamu perlu memberi feedback lagi. Semoga ini bisa membantumu menjadi seorang supervisor, mentor, dan rekan yang lebih baik lagi!